Jumlah penderita hepatitis di Indonesia ternyata lebih tinggi dibandingkan mereka yang terkena AIDS.
Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI), DR. dr. Rino A. Gani, SpPD-KGEH dalam forum diskusi Hepatitis C: Eradiksi dan Pentingnya Kemitraan Antar Pemangku Kepentingan di Gran Melia Hotel, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/12).
Menurut data, diperkirakan 170 juta orang di dunia terkena Hepatitis C. Di Indonesia, jumlah penderita Hepatitis C mencapai 2,5 juta orang. Kebanyakan penderitanya di usia produktif.
Penyakit hepatitis C risikonya besar berkembang menjadi kronis dan berujung pada sirosis hati, kanker hati atau bahkan kematian.
"Di Indonesia 1-4 persen penderita Hepatitis C bisa meninggal karena kanker hati. Bahkan, 20-25 persen lainnya bisa mengalami sirosis hati (hati mengecil dan mengeras, sehingga kinerja hati buruk)," tambah dr. Rino.
Terjangkitnya HIV/AIDS ternyata turut memperburuk situasi hepatitis C. Inilah mengapa penderita HIV/AIDS rentan terkena Hepatitis C dan membuat jumlah penderita Hepatitis C terus meningkat.
Selain itu, tindakan melalui jarum suntik, seperti transfusi darah, tindik dan tato, juga mendukung risiko tertular Hepatitis C.
No comments:
Post a Comment