Sunday, January 27, 2013

5 Kesalahan konyol pada saat wawancara kerja dan Tips bahasa tubuh yang harus dihindari saat wawancara kerja

Myth: When they ask where you want to be in five years, they want you to demonstrate ambition.Banyak wawancara kerja berakhir menyedihkan karena hal-hal konyol yang dilakukan si pelamar. Walau kesannya sepele, hindarilah kesalahan konyol seperti di bawah ini: 

1. Diantar pacar atau mama
Percayalah, hal ini sering terjadi. Bukan satu-dua kali saya mendengar bahkan melihat sendiri kejadian seperti ini. Melamar kerja menunjukkan Anda mulai belajar sebagai pribadi yang mandiri. Berusaha mencari perkembangan karier dan penghasilan sendiri. Pada saat wawancara kerja kedewasaan dan profesionalitas Anda juga akan dinilai.

Membawa pacar atau mama pada saat wawancara kerja (ada yang ikut menunggu bersama di ruang tunggu bahkan tak sedikit yang terlihat mesra dengan pacar) menimbulkan kesan Anda tak bisa berdiri sendiri dan tergantung pada orang lain. 

Pikirkan kembali, citra atau pesan apa yang ingin Anda sampaikan? Pada satu kesempatan saya bahkan melihat sang pacar dengan cueknya ikut masuk ke ruangan wawancara. Meminta ditemani atau diantar bisa jadi tak ada salahnya. Tapi usahakan agar mama atau sang pacar bisa menunggu di tempat lain. Datanglah sendiri dengan percaya diri dan tampilkan kesan profesional yang bisa diandalkan agar menimbulkan poin positif. Siapa sih yang ingin mempekerjakan anak manja?

2. Datang terlambat
Ini merupakan kesalahan paling umum. Tepat waktu atau tidaknya Anda menunjukkan seberapa besar Anda menghargai kesempatan yang diberikan. Macet merupakan lagu lama yang tak perlu Anda nyanyikan. Kecuali terjadi musibah besar seperti banjir pekan lalu, ada banyak cara menghindari macet misalnya dengan berangkat lebih awal atau menggunakan moda transportasi tertentu. 

Tersasar? Sebagai calon pelamar yang baik, jika Anda tidak familiar dengan daerah kantor tempat wawancara, sebaiknya lakukan survei sebelum hari-H. Alasan nyasar justru akan membuat Anda terlihat seperti orang yang kurang persiapan. 

Jika Anda tahu akan terlambat dari beberapa waktu sebelumnya sebaiknya hubungi pihak pewawancara dan bicarakan situasi Anda. Apakah memungkinkan ia untuk menunggu atau perlu dijadwalkan ulang. Sering kali pewawancara Anda adalah orang dengan jadwal yang padat dan penting. Jangan pernah meremehkan situasi seperti ini jika berniat mendapatkan pekerjaan dari perusahaan tersebut. 

3. Buta informasi
Ini kesalahan umum yang sering dilakukan anak baru lulus. Saking semangatnya, lamaran ditebar ke mana-mana. Begitu ada panggilan, bisa jadi Anda sudah tak ingat lagi perusahaan apa yang memanggil Anda. Konyolnya lagi, hal ini kemudian ditanyakan kepada si pewawancara. “Maaf ini perusahaan apa ya?” “Maaf saya lupa saya melamar di posisi apa ya di sini?”

Waakkwaw! Nilai Anda akan langsung turun ratusan poin. Hello! Anda seharusnya sudah akrab dengan yang namanya internet. Saat dihubungi untuk wawancara kerja, pastikan Anda mengetahui pasti nama perusahaan dan untuk posisi apa Anda dipanggil. Setelah itu, gunakan mesin pencari.

Buta informasi soal perusahaan dan posisi yang dilamar menunjukkan Anda orang yang tidak maksimal dalam melakukan sesuatu dan tidak memperhatikan detail. Hal tersebut juga menunjukkan kurang penghargaan Anda pada perusahaan yang memberi Anda kesempatan kerja.

4. Miss Ring-ring 
Ponsel Anda bolak-balik berbunyi saat wawancara kerja. Pesan singkat sampai telepon masuk mewarnai proses wawancara Anda. Percayalah, pewawancara Anda akan merasa terganggu dan tak dihargai. Anda pun tidak fokus. Anda akan dianggap sebagai orang yang kurang bisa menghargai orang lain dan sulit fokus pada hal penting. 

Pada saat memasuki ruang wawancara masukkan ponsel dan gadget ke dalam tas. Fokus pada pewawancara dan pertanyaannya. Tak perlu sesekali merogoh kantong untuk memeriksa pesan yang masuk. Anda akan terlihat tak punya etika, meremehkan dan tidak menghargai si pewawancara. Memberi kabar pada pacar atau orang tua bisa menunggu sampai proses wawancara selesai. Jika Anda sedang menunggu kabar yang super duper penting sampai tak bisa menyimpan ponsel pastikan Anda mengomunikasikannya dengan si pewawancara. Jika ia tetap tak mengizinkan maka Anda sebaiknya hormati keputusannya. 

5. Makan permen karet
Napas segar yang didapat setelah mengunyah permen karet memang bisa pendukung penampilan. Tapi sebelum Anda masuk ke kantor pewawancara sebaiknya buang permen karet Anda. Kesan apa yang ingin Anda tampilkan dengan berbicara sambil mengunyah permen karet? Walau perusahaan yang Anda lamar bersifat santai tentu tak ada salahnya menghargai si pewawancara dengan tampil sebaik mungkin.

Selain mengunyah permen karet, menggoyang-goyangkan kaki, terus menatap ke bawah, tak melihat mata si pewawancara, bahkan menguap pada saat wawancara merupakan beberapa bahasa tubuh yang perlu Anda hindari. Bahasa tubuh apa saja yang perlu dihindari saat wawancara kerja bisa anda lihat di bawah artikel ini:


Wawancara kerja berguna tidak hanya untuk menilai kemampuan Anda, tapi juga perilaku. Banyak hal harus dipersiapkan agar momen yang menentukan ini berjalan lancar. Salah satunya, mengetahui bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari.

Profesor Mehrabian, ahli psikologi dari Universitas UCLA, Amerika, bahasa tubuh sangat menentukan penilaian terhadap diri Anda ketimbang kata-kata yang terucap. Menurut penelitiannya, gerak tubuh dan ekspresi wajah memiliki pengaruh 55 persen sementara kata-kata yang diucapkan hanya 7 persen. 

Kesempatan untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut penelitian, 30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah beberapa gerak tubuh yang bisa mengundang penafsiran negatif pada diri Anda.


1. Senyum palsu 
Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus. Senyum yang terpaksa akan sangat terlihat dan membuat Anda terlihat seperti orang yang suka berpura-pura. Senyum yang tulus mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka, dan nyaman dengan keadaan sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang bisa memberikan sinyal yang salah pada calon atasan Anda. 


2. Gerakan dan posisi tangan
Gerakan tangan memegang peranan penting dalam mengekspresikan bahasa tubuh Anda. Melipat tangan di dada merupakan bahasa tubuh yang wajib dihindari. Melipat tangan di dada mengesankan Anda menjaga jarak, bersikap tertutup, atau malah terkesan bosan dengan pembicaraan ini. Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar, tapi kenyataannya saat sedang gugup masih banyak orang melakukannya. 

Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan tangan menandakan Anda sangat gelisah. Gerakan ini secara tidak langsung juga bisa membuat orang yang mewawancarai Anda menjadi tidak nyaman dan terganggu.

Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat proses wawancara. Melakukan hal ini secara tidak langsung Anda mengirimkan sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih tahu dari si pewawancara. 

Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan terbuka di posisi yang paling membuat Anda santai. Hindari terlalu banyak menggunakan gerakan tangan atau jari untuk menghindari kesan yang salah. 


3. Jabatan tangan
Saat memulai dan mengakhiri wawancara jangan lupa jabat tangan si pewawancara dan ucapkan terimakasih. Jabat tangan dengan erat namun wajar. Jangan biarkan tangan terlalu lemas atau mencengkeram terlalu keras. Jika telapak tangan Anda berkeringat, seka dahulu keringat di tangan Anda sebelum masuk ke ruang wawancara. 


4. Menyentuh wajah
Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara kerja. Gerakan ini dapat menyiratkan Anda gugup atau tidak jujur terhadap pernyataan Anda. 


5. Posisi kaki

Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang menggambarkan Anda nyaman dan percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering tak membuat gerak tubuh secara tidak sadar. Salah satu yang paling sering ditemui adalah menggerak-gerakan kaki tanpa henti. Gerakan kaki ini menandakan Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar ingin keluar dari ruangan. 


6. Kontak mata & posisi duduk 
Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi terus-menerus menatap si pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak nyaman. Ahli gerak tubuh Janine Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah cukup membuat Anda terlihat antusias. Selain mata, fokuskan tatapan pada segitiga bagian atas wajah yaitu area sekitar alis kanan-kiri dan pertengahan hidung. 

Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah terutama bagian mulut dan dahi yang bisa membuat si pewawancara menjadi tidak nyaman. Jika pewawancara Anda lebih dari satu, tatap mereka secara bergantian. Hindari tatapan kosong yang membuat lawan bicara Anda kurang nyaman. 

Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu tegak maupun tidak terlalu bersandar. Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja) ke arah pewawancara untuk menandakan Anda fokus dan antusias. 

No comments:

Post a Comment